Pengertian dan Contoh Majas Eufimisme

pengertian dan contoh Majas Eufimisme

Pengertian dan Contoh Majas Eufimisme

Sebagaimana pada postingan terdahulu kita telah membahas tentang jenis – jenis atau macam – macam majas, maka pada postingan kali ini kita akan membahas salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia yaitu tentang Majas Eufimisme, dalam hal ini yang akan kita bahas adalah pengertian Majas Eufimisme beserta contohnya.

Pengertian Majas Eufimisme

Menurut tinjauan katanya, eufimisme berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘euphemizein’ yang berarti ‘kata kata yang baik’.

Majas eufimisme adalah majas dengan gaya bahasa yang menggunakan ungkapan halus untuk menggantikan kata-kata yang dianggap kurang baik atau kurang etis, dengan padanan kata yang lebih halus dan bermakna sepadan.

Misalnya: kata “kencing” diganti dengan “buang air kecil”.

 

Contoh Majas Eufimisme :

  • Petugas itu diistirahatkan sementara dari tugasnya. (diistirahatkan sementara = skorsing).
  • Kalangan masyarakat kelas atas sedang berfoya foya di kapal pal pesiar untuk menyambut tahun baru. (masyarakat kelas atas = kaya).
  • Wanita itu sudah terkenal sebagai pramuria di lingkungannya. (pramuria = PSK).
  • Banyak tuna karya tersebar diseluruh Indonesia meskipun memiliki ijasah perguruan tinggi. (tuna karya = pengangguran).
  • Kakek Dia sudah kembali ke pangkuan Yang Kuasa. (kembali ke pangkuan = meninggal).
  • Rian menjadi pramusaji di restoran padang depan sekolah. (Pramusaji = juru masak).
  • Para pengemis yang ada dijalanan itu adalah tuna wisma. (tuna wisma = gelandangan).
  • Orang malas yang tidak mau bekerja akhirnya menjadi peminta – minta. (peminta minta = pengemis).
  • Pramuniaga di Seven Nine Market itu sangat cantik. (pramuniaga = penjaga toko).
  • Ramalan dari paranormal tidak bisa dipercaya seluruhnya. (paranormal = dukun).
  • Kakak Sinta merupakan lulusan S1 Hukum dari Universitas terbaik di Indonesia namun masih menjadi tuna karya juga. (tuna karya = pengangguran).
  • Harapannya pupus untuk bekerja di kantor arsitektur ternama itu, karena keterampilannya kurang memadai (kurang memadai = tidak pandai)
  • Warga sekitar perumahan ini sudah terbiasa dengan berita miring tentang dirinya. (berita miring = hal-hal buruk)
  • Beberapa kali ia mendapat teguran dari atasannya karena kurang teliti menghitung uang kas perusahaan. (kurang teliti = ceroboh)
  • Setelah lulus kuliah, Diah menjadi koki di restoran ayam bakar itu. (Pramusaji = tukang masak di rumah makan).
  • Mohon maaf, saya ingin minta izin ke kamar kecil. (Kamar kecil = WC).
  • Orang tuna netra mempunyai hak yang sama dengan orang normal yang lainnya. (Tuna netra = buta).
  • Guru itu dibebastugaskan karena telah melakukan operasi diluar prosedur kepada salah satu pasiennya. (dibebastugaskan = dipecat).
  • Kalau kau malas beraktivitas dan bekerja, kamu bisa menjadi orang yang tuna wisma. (Tuna wisma = gelandangan).
  • Diah telah menjadi tuna wicara sejak duduk di bangku SMK. (Tuna wicara = bisu).
  • Kakak dari temanku di rumah telah berpulang kepada Ilahi. (Berpulang = meninggal).
  • Seorang wanita yang hamil wajib mengatur makanan yang dikonsumsi agar bayi yang ada dalam kandungannya tidak menjadi tuna daksa. (tuna daksa = cacat fisik).
  • Harapan melanjutkan jenjang pendidikannya diperguruan tinggi mirip dengan mimpi saja, karena ia kurang mampu untuk mencapainya. (belum mampu = tidak punya uang).
  • Banyak masyarakat Maluku yang masih menjadi tunaaksara hingga kini. (tuna aksara = buta huruf). 
  • Ratu Atut akhirnya keluar dari kantor KPK memakai rompi orange. (rompi orange = baju tahanan).
  • Masyarakat sekitar kompleks ini sudah terbiasa dengan berita miring tentang dirinya. (berita miring = hal-hal buruk).
  • Beberapa kali ia mendapat teguran dari bosnya karena kurang telitimenghitung uang kas perusahaan. (kurang teliti = ceroboh).
  • Putra bapak memang agak ketinggalan dibandingkan teman temannya. (ketinggalan = kurang pintar).
  • Lian memiliki kepribadian yang sedikit berbeda dengan teman teman sebayanya. (berbeda = aneh).
  • Banyak penduduk yang kekurangan makan di musim krisis panen ini. (kekurangan makan = kelaparan).
  • Petugas itu diistirahatkan sementara dari tugasnya. (diistirahatkan sementara = skorsing).
  • Rani bekerja sebagai pramuniaga di Indomarket yang ada di desanya. (pramuniaga = penjaga toko).
  • Banyak sekali orang tidak sehat yang ditemui berkeliaran di jalan jalan. (orang tidak sehat = orang gila).
  • Mungkin sebaiknya hubungan ini tidak dilanjutkan karena kita sudah tidak sejalan lagi. (putus).
  • Kakek terburu buru ingin buang air kecil sampai berlari lari. (buang air kecil = kencing).
  • Orang yang tidak menempuh pendidikan akan menjadi tuna aksara. (tuna aksara = buta huruf).
  • Ade kurang pintar sehingga dia tidak naik kelas. (kurang pintar = bodoh).
  • Semua buruh pabrik tembakau itu dirumahkan tiba- tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. (dirumahkan = di-PHK).
  • Sultan termasuk dari keluarga ekonomi bawah. (ekonomi bawah = miskin).
  • Kehidupan yang kejam di ibu kota, membuat Rara harus menjadi tuna susila. (tuna susila = pekerja seks komersial).
  • Tidak disangka adik Ria yang berusia 5 tahun telah mendahului orang orang disekitarnya. (mendahului = meninggal).

Itulah postingan pelajaran Bahasa Indonesia pada Materi Majas (Gaya Bahasa) tentang Pengertian dan Contoh Majas Eufimisme yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini dengan harapan semoga postingan materi tentang Pengertian dan Contoh Majas Eufimisme diatas dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kita tentang Majas atau gaya Bahasa.

Leave a Comment